Jumat, 03 Juli 2020

LONGGI (Tentang Seorang Sahabat)

Shalat subuh baru saja ditunaikan, menyeruak kabar tentangmu
"Innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiuun" bergumam lirih lisan ini
Teng...
Waktumu telah berdentang
Kuotamu telah habis
Tertegun, terasa bergetar tubuh ini, terasa hangat air itu mengalir di wajah
Kawan...
Waktu untuk menanam pohon-pohon amalmu telah berlalu
Kini...
Menuai hasil panenlah yang akan kau hadapi dan menunggu setahun, 10 tahun, 100 tahun bahkan mungkin jutaan tahun lagi, ya... Menunggu hari yang dahsyat itu
Pada hari itu...
Kita semua telah berada disana, dihadapan-Nya
Hari itu...
Tiada lagi kesombongan, keangkuhan, kekayaan, pangkat dan segalanya
Yang ada hanyalah...
Takut, cemas dan memohon ampunan dari-Nya
Tempat itu adalah Padang Mahsyar.
...............................................................
Cerita tentangmu memenuhi wall-wall kami beberapa hari ini, cerita tentang hari-hari terakhirmu bersama kami
Kawan...
Maafkan kami
Keluh-kesah tentang sakit yang kau alami, berlalu begitu saja
Ternyata...
Derita yang kau alami begitu berat, sakit yang menderamu begitu hebat tapi melaluinya seorang diri
----------------------------------------------------------------
Longgi...
Cerita dengan mereka begitu mengharu biru. Masa yang penuh dengan energi, penuh dengan kebodohan namun semua terasa indah.
Kala itu...
Kita semua berjalan dalam lorong yang begitu gelap, sangat gelap...
Walaupun sekarang kita masih dalam lorong itu, setidaknya ujung lorong telah terlihat, cahaya itu berangsur menerangi
Kawan...
Tiada lagi jabat tanganmu yang erat itu, badanmu tak lagi berdiri kokoh, suaramu tak lagi menderu di udara
Kini...
Kelopak matamu terpejam rapat, badanmu kaku, bahkan tempatmu tak lagi di sini tapi nun jauh di bawah sana
Sekali lagi
Maafkan kami...
Kawan...
Barulah kali ku ikutkan namamu dalam sujud-sujudku
Allahummagfirlahu warhamhu wagfuanhu wa akrim nuzulahu wa wassiq mudhalahu...

Bala Enduk, 5 Desember 2019
23:58

Kamis, 02 Juli 2020

SANG PINTU

Suatu masa, tempat ini begitu hidup dan mengalir seperti selokan di depannya ketika musim hujan tiba.

Tempat untuk tidur saling berdempetan saat malam tiba Tempat mengerjakan tugas yang tidak pernah mampu diselesaikan sendiri di rumah sebelum masuk kampus. Tempat untuk sekedar berbagi cerita yang penuh tawa walau sebenarnya lagi pusing karena kiriman belum tiba. Sang Pintu... Aku masih mengenalimu Masih merasakan aroma-aroma tubuh para penghunimu Dan... Manusia yang pernah merasakan nikmat dengan mu

Kampus Lama, 29 Juni 2020 ketika terik begitu menyengat

YANG MASIH TERSISA



Tempat yang sebenarnya begitu ikonik bagi kota ini, apalagi dinamika ekonomi yang begitu mewabah, tempat ini adalah salah lokasi untuk memutar balik memori kita dan menanamnya kepada generasi-generasi berikutnya bahwa segala yang begitu hebat dan menyilaukan di sana berawal dari sini.



Tempat yang mereka dapati nantinya hanyalah terpampang di dinding-dinding museum sejarah kota ini sebagai sebuah foto jadul, itupun kalau ada.

Kita tidak sedang bermanja-manja dengan nostalgia kita, tapi sangat takut untuk menghadapi sebuah kenyataan bahwa sebuah partisi dalam memori kita akan terdelete.



Saya memvonis bahwa terdakwa penyebabnya adalah wabah ekonomi yang telah menjadi pandemi yang telah meluluh-lantakkan sebuah kotak sejarah kota ini, bukan hanya menjadi keping-keping yang berserakan tapi bahkan tak tersisa saat beterbangan jadi debu jalanan.

Begitu hebatnya sesuatu yang baru dan modern tetaplah tak akan mampu menyamai jejak sejarah yang telah memulai denyut nadi nafas kota ini.

Tapi itu tak akan lama lagi...

Nikmatilah selagi ada

Kota Lama, 29 Juni 2020