Booming batu akik yang melanda negeri ini semakin tak terbendung lagi, bahkan lika-liku dan saling sikut para para politisi dari level senayan hingga tingkat paling rendahpun tidak mampu menggeser animo masyarakat untuk mencari tahu tentang batu akik ini. Bahkan para politisi inilah yang menjadi sasaran penjualan yang tervavorit bagi para penjual batu akik, karena merekalah yang memiliki uang serta gaya hidup yang kadang "WAH".
Momentum ini mampu dilirik oleh beberapa tokoh pemuda di salah satu wilayah pada Kabupaten Enrekang yaitu Kecamatan Baraka. Berawal dari adanya keluhan dari masyarakat di desa-desa sekitar ibukota kecamatan bahwa mereka banyak memiliki batu kura-kura dan sisik naga yang berkualitas namun karena mereka tidak tahu mau menjual kemana, akhirnya si batu berkualitas ini terjual dengan harga yang sangat murah dengan alasan asalkan jadi uang dari pada tinggal di rumah.
Kegelisahan masyarakat dapat ditangkap oleh para pemuda ini, kemudian ide ini diserahkan kepada pemerintah dalam hal ini Pihak Kelurahan Baraka, Pihak Kecamatan baraka bahkan dari Pihak Kepolisian siap memberikan surat izin keramaian, hanya dalam beberapa hari sosialisasi tibalah waktunya untuk Grand Opening. Ternayata antusias masyarakat sangat besar bahkan diluar dari perkiraan sebelumnya, sebelum kegiatan terlaksana pihak penyelenggara mengatakan bahwa mungkin untuk pertama kalinya nanti hanya orang-orang baraka yang akan hadir pada kegiatan tersebut, kenyaataan yang muncul pada malam itu pengunjung yang nota bene para hobbies dan para pedagang batu bermunculan dari delapan penjuru mata angin (lintas kecamatan bahkan ada beberapa dari kabupaten tetangga).
Permasalahanpun muncul karena pihak penggagas ide ini hanya menyediakan aliran listrik di sekitar lokasi dan para peserta/pedagang yang membawa mata lampu sendiri, hal inilah yang tidak diketahui oleh pengunjung dan para penjual yang ikut menggelar batu-batu andalan mereka. Penerangan hanya mengandalkan lampu-lampu jalan yang ada di sekitar lokasi, sehingga para pengunjung ada yang berkomentar "wah, ini pasar gelap batu sisik naga".
Tapi diluar dari permasalahan yang muncul sebagai bahan evaluasi bagi para penggagas ide cemerlang ini, kegiatan ini membawa angin positif bagi perekonomian masyarakat Kecamatan Baraka dan kabupaten Enrekang secara menyeluruh sebagai nilai tambah pendapatan diluar dari rutinitas keseharian mereka yang sebagian besar petani. Dari sisi wisata keluarga, kegiatan ini bisa menjadi destinasi wisata malam mingguan bagi keluarga untuk menghabiskan malam bersama keluarga di luar rumah.
Setelah sukses pada kegiatan pertama tersebut maka pihak penyelenggara dan penggagas ide sepakat untuk melaksanakan kegiatan tersebut setiap akhir pekan yaitu pada setiap malam Minggu.